Sayidina Ali bin Abi Talib adalah anak sedara kepada Nabi saw, suami kepada puteri baginda Sayyidatina Fatimah dan bapa kepada cucu-cucu kesayangan baginda, Sayidina Hasan dan Husin r.anhuma.
Sayidina Ali termasuk di kalangan ahlulbait dan terkenal juga sebagai sahabat-sahabat Nabi yang empat. Sejak kecil tinggal bersama Nabi dan merupakan kanak2 pertama memeluk Islam. Ditarbiyyahkan oleh Nabi hingga dewasa sehingga diterima menjadi menantu Nabi beribukan Sayidatina Khatijah Binti Khuwalid. Diberi gelaran karamallahu wajhah kerana tidak pernah menyembah berhala sepanjang hidupnya.
Beliau bersifat tawadhu dan tidak suka meminta-minta serta maher bermain senjata. Ketinggian ilmunya telah disaksikan oleh Nabi sendiri yang mengibaratkannya (baginda) sebagai gedung dan kuncinya adalah Sayidina Ali. Begitu hebatnya ilmu yang dianugerahkan Allah pada Sayidina Ali sehingga ada yang melebih2kanya dengan ilmu hikmat.
Dengan ilmunya Sayidina Ali ra pernah mengatakan "Tiada kekayaan yang lebih utama dari akal. Tiada kepapaan yang lebih menyedihkan daripada kebodohan. Tiada warisan yang lebih baik daripada pendidikan."
Ketika ditanya tentang mana yang lebih utama antara ilmu dengan harta , Sayidina Ali ra menyatakan:
"Ilmu lebih utama daripada harta, kerana ilmu adalah pusaka para nabi, sedang harta adalah pusaka Karun, Fir’aun, dan para pengumbar nafsu."
"Ilmu lebih utama daripada harta, karena ilmu itu akan menjagamu sedangkan harta malah engkau yang harus menjaganya."
"Harta itu jika engkau belanjakan menjadi berkurang, sebaliknya ilmu jika engkau gunakan malahan bertambah kerana ia akan menolongmu."
"Pemilik harta disebut dengan nama bakhil (kikir) dan buruk, tetapi pemilik ilmu disebut dengan nama keagungan dan kemuliaan."
"Pemilik harta itu ramai musuhnya, sedangkan pemilik ilmu temannya banyak."
"Ilmu lebih utama daripada harta, karena di akhirat nanti pemilik harta akan dihisab sedangkan orang berilmu akan memperoleh syafa’at."
"Harta akan hancur berantakan karena lama ditimbun zaman, tetapi ilmu tak akan rusak dan musnah walau ditimbun zaman."
"Harta membuat hati seseorang menjadi keras, sedang ilmu malah membuat hati menjadi bercahaya."
"Ilmu lebih utama daripada harta, karena pemilik harta bisa mengaku menjadi Tuhan akibat harta yang dimilikinya, sedang orang yang berilmu justru mengaku sebagai hamba karena ilmunya."
Begitulah ketinggian ilmunya kalau diperhatikan baris2 ayat yang digunakan dan maksud2 yang tersirat disebaliknya. Benarlah Sayidina Ali itu mewarisi "ilmu hikmat".
No comments:
Post a Comment